Hadiri Rembuk Stunting, TPPS Bombana Komitmen Tingkatkan Etos Kerja

KIBAR.NEWS, DAERAH- Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bombana hadir dalam pertemuan rembuk stunting yang diselenggarakan di salah satu Hotel di Kota Kendari, Senin (27/5/2024)

Pertemuan diskusi yang dihadiri 17 Kabupaten/kota ini digelar selama dua hari. Masing-masing perwakilan dari semua Kabupaten/kota nampak serius membahas tentang penurunanan angka stunting. Pada kesempatan itu, Bombana sendiri diwakili oleh Sekretaris TPPS yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) H. Abdul Azis. Ia hadir mewakili Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Edy Suharmanto.

Pertemuan penting ini dibuka secara resmi oleh Asisten Satu Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sultra, Suharno, yang mewakili Pj Gubernur Sultra. Agenda utama dalam pertemuan itu yakni mempercepat upaya penurunan stunting di wilayah Sultra melalui evaluasi kinerja dan penandatanganan komitmen bersama.

Suharno menekankan, melalui rembuk stunting dan penilaian kinerja percepatan penurunan stunting di daerah, penilaian kinerja penurunan stunting adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi untuk mengevaluasi kinerja seluruh daerah di Sultra. Utamanya dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting.

Olehnya itu, Suharno berharap agar penilaian kinerja ini dapat memberikan gambaran umpan balik dan pembelajaran dalam upaya konvergensi intervensi stunting dan dapat memotivasi daerah untuk meningkatkan kinerja melalui inovasi-inovasi terbaik.

“Melalui pertemuan diskusi tentang kemajuan yang telah dicapai, hambatan, dan perbaikan yang harus dilakukan ke depan untuk mencapai target penurunan prevalensi hingga 14 persen pada 2024 atau paling tidak mencapai ambang batas WHO yakni 20 persen. Saya harapkan agar bapak dan ibu sekalian dapat berpartisipasi secara aktif dalam forum ini, ” kata Suharno.

Suharno menambahkan bahwa pertemuan ini juga menjadi ajang berbagi praktik terbaik dan strategi efektif antar kabupaten/kota dalam upaya percepatan penurunan stunting. Dengan adanya komitmen yang kuat dan sinergi dari berbagai pihak, diharapkan angka stunting di Sulawesi Tenggara dapat menurun secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.

Kepala DPPKB Bombana menandatangani komitmen bersama peningkatan kinerja percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Bombana

Sementara itu, Kepala DPPKB Bombana, H. Abdul Azis menyampaikan sejumlah capaian signifikan yang telah diraih dalam beberapa tahun terakhir. Dikatakan, berdasarkan data terbaru, angka stunting di Kabupaten Bombana menunjukkan tren penurunan yang positif berkat berbagai program intervensi yang telah diimplementasikan.

Lanjutnya, adapun upaya yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Bombana untuk penurunan stunting yakni dengan menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2024 tentang pesyaratan pencairan dana desa yakni dengan mensyaratkan kunjungan masyarakat ke Posyandu mencapai 95 persen.

Kemudian, membentuk poli stunting sebagai rujukan tingkat lanjut penanganan stunting dari puskesmas melalui SK Direktur RS Nomor 50 Tahun 2023 Tentang Pelayanan Stunting dan SK Direktur RS Nomor 36 Tahun 2023 Tentang Tim Pelayanan Stunting Rumah Sakit Tanduale.

“Kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat telah membuahkan hasil yang membanggakan. Namun, perjuangan belum selesai. Kami akan terus bekerja lebih keras untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Bombana mendapatkan nutrisi yang baik dan tumbuh dengan sehat,” ujar H. Abdul Azis.

Sambungnya, adapun program-program dan inovasi yang telah dilaksanakan meliputi penyuluhan gizi di berbagai desa, pemanfaatan pakarangan, bimbingan perkawinan bagi calon pengantin (Catin) , peningkatan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan anak, serta distribusi makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil.

Selain itu, Kepala Abdul Azis juga menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai lintas sektor untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan yang sehat dan gizi seimbang. Setelah itu, mengembangkan program-program khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal, termasuk pelatihan kader TPK, kader kesehatan di desa-desa terpencil dan program kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.

“DPPKB Bombana bersama anggota TPPS akan terus mengawal dan mengimplementasikan berbagai program serta kebijakan yang telah disepakati dalam pertemuan ini, demi masa depan anak-anak yang lebih sehat dan cerdas,” ujar Abdul Azis. (PPID/Mil)

Komentar