Atasi Inflasi, Bombana Jalin Kerjasama dengan Pemkab Sidrap dan Bantaeng

KIBAR.NEWS, DAERAH– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalin kerjasama dengan Pemkab Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Kabupaten Bantaeng dalam menangani inflasi. Kerjasama terjalin melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/1/24) .

Dalam menyepakati perjanjian kerjasama ini, tiga sosok Penjabat (Pj) Bupati dari dua provinsi nampak akrab. Mereka adalah Edy Suharmanto yang menjabat sebagai Pj. Bupati Bombana sejak 27 November 2023 lalu. Kemudian H. Basra sebagai Pj. Bupati Sidrap yang dilantik pada akhir Desember 2023, dan Andi Abubakar yang dilantik sebagai Pj. Bupati Bantaeng pada 26 September 2023 lalu.

Baca Juga: Pemkab Bombana Kembali Gelar Rakor Inflasi Bersama Kemendagri

Rencananya, tiga daerah ini bakal berkolaborasi mengembangkan komoditas unggulan masing-masing melalui sektor perdagangan, mulai dari sektor pertanian hingga peternakan. Kerjasama ini pula merupakan bentuk keseriusan Pemda Bombana dalam mengatasi inflasi yang kini menjadi isu nasional. Sekaligus menindaklanjuti arahan Presiden untuk saling berkolaborasi satu sama lain.

Tidak main-main, Pj Bupati Edy Suharmanto bahkan mengajak Ketua DPRD Bombana, Arsyad, Sekda Bombana, Mar Arfa, Asisten, Kabag dan jajaran kepala OPD lengkap untuk sama-sama berkunjung ke kota angin mamiri. Niatnya tak lain hanyalah demi kemajuan daerah Bombana pada sektor ekonomi, terkhusus masalah penanganan inflasi.

Baca Juga: Cegah Inflasi, Pemda Bombana Sambangi Kelompok Gembala di Tinabite

Lantas apa yang sebenarnya diinginkan oleh Pemda Bombana hingga harus jauh-jauh ke Sulsel untuk bekerjasama? Alasannya karena Sidrap dan Bantaeng merupakan salah satu lumbung pertanian terbesar di Indonesia. Tak hanya Bombana yang kesana demi mendapat ilmu dan kerjasamanya, tapi hampir seluruh daerah di pulau Sulawesi dan bahkan Jawa, Sumatera harus ke Sidrap dan Bantaeng untuk meniru cara mereka dalam bercocok tanam termasuk menjalin kerjasama perdagangan komoditas.

Bila ingin melihat lebih jauh tentang komoditas unggulan dua Kabupaten ini, sulit bagi daerah kita untuk bersaing. Sidrap sebagai lumbung padi terbesar, termasuk sarangnya ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, dan Juga lumbung produksi telur dan ayam potong dan diakui paling tersohor di tanah Sulawesi.

Baca Juga: Pj Bupati Bombana Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Bersama Kemendagri

Sedangkan untuk Kabupaten Bantaeng yang dikenal dengan julukan “Butta Toa” ini menjadi salah satu daerah di Sulawesi sebagai sentra jagung, padi dan kapuk, komoditas cabai dan bawang merah. Ini lah yang menjadi faktor pendorong Pemkab Bombana untuk mendalami dan bekerjasama dengan dua daerah ini.

Tapi Jangan salah. Bombana juga menjadi salah satu lumbung komoditi terbesar dari 17 Kabupaten Kota di Sultra. Mulai dari sektor pertanian jangka pendek maupun sektor tanaman hortikultura yang melimpah. Sudah pasti dua daerah itu tahu banyak soal Bombana.

Baca Juga: Cegah Inflasi, Pemda Bombana Sambangi Kelompok Gembala di Tinabite

Kehadiran Pj. Bupati Edy Suharmanto dan rombongan mendapat sambutan baik dari dua kepala daerah tersebut. Sehingga, Pj. Bupati Edy mengapresiasi segala pelayanan yang diberikan. Kata Edy, teken MoU itu dilakukan sebagai langkah kerjasama perdagangan komoditas unggulan antar daerah dalam upaya mendukung program penanganan inflasi, kesejahteraan masyarakat dan juga upaya menstabilkan pertumbuhan ekonomi.

” Kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Bantaeng memiliki potensi hortikultura yang melimpah sepeti cabai dan bawang merah. Jadi, bisa kita ambil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita di Bombana, utamanya menjelang Ramadhan dan hari raya. Begitu juga dengan telur dan ayam potong yang surplus di Kabupaten Sidrap, makanya kita lakukan kerjasama, ” ungkap Edy Suharmanto.

Baca Juga: Edy Suharmanto Cek Ketersediaan Bahan Pokok dari Pasar Hingga Masuk Kandang Ayam

Lanjut Edy, ada 6 upaya konkrit Pemerintah pusat dan daerah dalam hal pencegahan inflasi. Semua tertuang dalam 5 arahan Presiden yang tentunya memiliki tujuan menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan.

” 6 upaya itu dilakukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan upaya pemulihan ekonomi nasional, seperti operasi pasar murah, sidak pasar, gerakan menanam, merealisasikan belanja tidak terduga, dukungan transportasi dan kerjasama antar daerah” terang ASN Kemendagri ini.

Kerjasama itu juga kata Edy, menjadi dasar Pemda Bombana dalam melakukan aktifitas perdagangan komoditas, utamanya dalam hal pengendalian inflasi.
“‘Objek kerjasama dan kesepakatan ini adalah komoditas unggulan masing-masing berdasarkan peta surplus dan defisit komoditas unggulan , ” tutur Edy.

Komentar