Edy Suharmanto Cek Ketersediaan Bahan Pokok dari Pasar Hingga Masuk Kandang Ayam

KIBAR.NEWS, DAERAH- Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Edy Suharmanto, benar-benar serius dalam upaya menurunkan indeks harga bahan pokok menjelang puasa dan lebaran yang tersisa kurang lebih dua bulan lagi. Pasalnya, harga bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini di perkirakan meroket hingga Mei 2024.

Beberapa upaya telah dilakukan, mulai dari gerakan panen cabai yang menembus angka 4 ton di wilayah Tampabulu, Poleang Utara, hingga inisiatif penanganan bencana melalui beberapa bantuan yang diturunkan dari Kemendagri. Kini, Edy Suharmanto menggandeng Forkompinda dan jajaran OPD untuk turun ke pasar secara dadakan alias Sidak (Inspeksi dadakan) di pasar sentral Tadoha Mappacing, Kecamatan Rumbia Tengah, Sabtu (13/1/24).

Nampak para penjual dicecar sejumlah pertanyaan saat Pj. Bupati Edy dan rombongan memasuki pasar Tadoha Mappacing, Kecamatam Rumbia Tengah.

Pj Bupati Edy bertolak ke pasar tersebut sekitar pukul 08.00 Wita. Setibanya di pasar, Edy Suharmanto bersama rombongan menghampiri para pedagang. Ia pun melontarkan sejumlah pertanyaan ringan ke sejumlah penjual yang dimulai dari lapak bawang merah dan bawang putih. Disini, ia pertama kali menemukan kenaikan harga yang sebelumnya masih berada diharga Rp. 40 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp. 50.000/kg.

Selanjutnya, Edy menuju lapak penjual cabai. harga cabai diakuinya naik hingga dua kali lipat, dimana yang sebelumnya berada dikisaran harga Rp. 35 ribu per kilo, kini naik hingga Rp. 60.000/kg. Kemudian untuk tomat yang mulanya berharga 10 ribu rupiah per satu kilogram, kini naik menjadi Rp. 15 ribu per satu kilogram.

Selain itu, Pj Bupati Edy masuk di tempat penjualan ayam potong yang saat ini menjualnya dengan harga Rp. 65 ribu/kg, sementara harga untuk ayam potong sebelumnya masih berada di harga Rp. 60.000/kg.

PJ bupati Edy mengatakan, kenaikan harga pangan ini terjadi karena minimnya stok pangan di daerah itu sejak beberapa bulan teeakhir. “Hal ini menjadi masalah bagi pedagang, sehingga mengharuskan mereka untuk membeli produk dari luar, contohnya seperti tomat, cabai dan bawang, ” terang Edy Suharmanto.

Pj Bupati Edy bersama Forkopimpa di lapak penjual ayam potong.

Olehnya itu lanjut Edy, Pemda Bombana akan terus melakukan langkah strategis guna menekan kenaikan harga. Salah satunya adalah melalui kerjasama dengan sejumlah daerah seperti Kabupaten Sidrap dan Bantaeng Sulawesi Selatan , termasuk juga melalui operasi pasar murah di wilayah Rumbia, Poleang dan Kabaena.

“Kita lakukan sidak ini untuk  memonitoring sejauh mana harga komoditas yang ada di pasar. Makanya,  dalam waktu dekat ini kita juga akan bekerjasama dengan Sidrap dan Bantaeng yang diperkuat dengan MoU. Melaui kerjasama itu nantinya kebutuhan komoditas seperti ayam pedaging dan bawang, lebih mudah terjangkau oleh masyarakat Bombana,” tutur Edy.

Disamping itu, Pj. Bupati Edy menggelar panen telur di Desa Tembe, Kecamatan Lantowua. Ia menyusuri kandang ternak ayam bersama Forkopimda dan kelompok ternak maju bersama. Hasil panen pun setidaknya mampu menambah stok ketersediaan bahan pokoh hingga bulan April nanti.

Kapolres Bombana, AKBP Rony Syahendra bersama Pj. Bupati Edy tengah mengambil telur ayam dari sangkarnya. Foto: ISTIMEWA

“Kegiatan panen telur bersama kelompok ternak ini kami hadiri sekaligus upaya monitoring ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat. Sebab, telur menjadi salah satu bahan pokok yang paling dibutuhkan warga setelah beras dan cabai. Ini juga merupakan langkah Pemda Bombana dalam menekan Indeks Penurunan Harga (IPH) di daerah kita,” ujarnya.

Komentar