50 Guru Penggerak di Bombana Meriahkan Festival Panen Hasil Belajar 

KIBAR.NEWS, DAERAH- Sebanyak 50 Orang guru penggerak di Kabupaten Bombana mengikuti festival panen hasil belajar. Para guru penggerak yang tergabung dalam program guru penggerak angkatan 9 tersebut mampu memeriahkan kegiatan lokakarya ke-7.

Festival ini diselenggarakan melalui kerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten Bombana bersama Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), bertempat di Hotel Rahmat Kecamatan Rumbia, Bombana, Kamis (25/4/2024).

Pada kesempatan itu, para guru penggerak nampak memamerkan hasil kreasi. Pameran yang ditampilkan berupa produk hasil kreatifitas guru dan siswa yang tentunya memiliki kaitan erat dengan program atau aplikasi yang berhubungan dengan penangkapan kualitas pembelajaran.

Kegiatan lomba dalam lokakarya 7 tersebut diikuti para pendamping praktik, para calon guru penggerak, Para Pengawas serta Anggota Komunitas yang berjumlah total 50 Orang.

Kalangan guru penggerak pula dibekali ilmu kepemimpinan, kemampuan pedagogi serta kemahiran dalam menggerakkan komunitas belajar di dalam maupun luar sekolah.

Kegiatan ini pula dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bombana, Man Arfa. Ia didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Bombana, Andi Arsyad dan sejumlah unsur perwakilan balai guru penggerak Sultra.

Sekda Bombana saat membuka kegiatan festival panen hasil belajar para guru penggerak di Kabupaten Bombana.

Sekda Bombana mengatakan bahwa program festival panen hasil belajar yang digelar saat ini merupakan program unggulan Kementerian Riset dan Teknologi (KEMENRISTEK) yang diharapkan mampu memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada para guru.

Melalui kemampuan itu sambung Sekda, guru bakal mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun luar sekolah, serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan masing-masing.

Sekda Bombana berharap kepada seluruh guru penggerak untuk bisa bergerak mempengaruhi guru-guru lainnya. Pergerakan guru penggerak nantinya bisa memacu dan mengembangkan diri dan memotivasi guru lainnya, sebagaimana slogan guru penggerak sebagai yakni tergerak, bergerak dan menggerakkan

“Pesan kami juga untuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dan jajarannya untuk memberdayakan guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah. Sebab, dengan regulasi yang ada saat ini, hanya guru penggerak yang bisa diusul menjadi pemimpin pembelajaran dan menjadi pengawas di sekolah,” kata Man Arfa saat membawakan sambutan di ajang festival tersebut.

Mantan Kadis PUPR Bombana ini melanjutkan, khusus untuk pengawas di sekolah saat ini masih minim. Sehingga, guru penggerak juga diharapkan untuk mendaftarkan diri sebagai pengawas dengan tetap mengikuti alur sistem yang telah yang telah ditetapkan.

Diakhir sambutannya, Sekda Bombana mengapresiasi semua guru penggerak yang telah melewati tahapan pembelajaran selama enam bulan lamanya. Dimana, semua guru penggerak bisa sampai pada tahapan itu melalui perjuangan hang cukup sulit dan seleksi yang cukup ketat dan tidak semua guru bisa lolos dalam seleksi guru penggerak.

Komentar