KIBAR.NEWS, DAERAH – Semenjak dilantik sebagai Penjabat (PJ) Bupati Bombana pada 27 November 2023 lalu, Edy Suharmanto mulai mengenali ragam permasalahan di bumi munajah. Ia bahkan merasa gembira saat bersama masyarakat di daerah itu.
Bombana memang menjadi salah satu daerah yang cukup istimewa baginya. Ia tak sekedar menyatu dengan jajarannya di lingkup pemerintahan, namun juga dengan masyarakat Bombana. Ragam permasalahan yang dihadapi daerah seperti Inflasi, stunting, kemiskinan ekstrim hingga hajatan demokrasi menjadi target yang mesti dituntaskan dengan baik, utamanya di tahun 2024.
Dirinya yang tengah asik bergelut sebagai Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran di Kementerian Dalam Negeri RI, harus segera bergegas meninggalkan jakarta Ke Kabupaten Bombana. Ia diberi mandat oleh Kemendagri untuk menjadi orang nomor satu di Bombana. Bukan hanya untuk panen cabai, tapi menjadi pemimpin yang selalu mampu memberikan kesejahteraaan kepada seluruh masyarakatnya.
Kamis (11/1/2024), menjadi moment terbaik bagi Pj. Bupati Edy Suharmanto untuk menggandeng Forkopimda, jajaran Kepala OPD, hingga masyarakatnya untuk bersama menggelar panen cabai di Desa Tampabulu, Kecamatan Poleang Utara. Panen dilakukan sebagai langkah menurunkan angka inflasi, sekaligus mengantisipasi lonjakan harga cabai, ternasuk mengontrol kestabilan pasokan menjelang bulan puasa Ramadhan serta hatr raya Idul Fitri.
Edy Suharmanto nampak begitu semangat ketika bersama rekanannya dan masyarakat yang terhimpun dalam Kelompok Tani Rinjau Bintara, salah satu dari sekian banyak kelompok tani yang ada di Desa Tampabulu. Hasilnya, sebanyak 4 Ton berhasil dipetik dalam lahan yang seluas 1 hektar.
Pada kesempatan itu Pj Bupati Edy mengharapkan kerjasama yang baik dari para petani, guna memastikan pasokan tetap cukup hingga April 2024. Hal itu dianggapnga sangat penting untuk menghindari terjadinya fluktuasi harga yang nantinya merugikan masyarakat.
“Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani cabe di Kabupaten Bombana”, jelasnya
Disamping itu, Edy Suharmanto berharap kepada petani untuk tetap semangat dan tek hentinya menanam. Ia pula menginginkan agar pasokan cabai tidak keluar dari wilayah Bombana. Makanya, dibutuhkan langkah preventif untuk mencegah terjadinya inflasi harga cabai di Bombana.
Secara teknis, Kepala Dinas Pertanian Bombana, Muhammad Siarah mengatakan, cabai saat ini menjadi salah satu komoditas pemicu inflasi. Namun, pihaknya merasa bersyukur karena telah terjadi penurunan angka inflasi sejak beberapa minggu terakhir.
Hal itu setelah dikeluarkannya Indeks Penurunan Harga (IPH) dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dimana, laju inflasi di Sultra yang awalnya masih mencapai 0,8 persen, berhasil ditekan hjngga tersisa 0,5 persen.
“Kita bersyukur, karena Sultra saat jni sudah mencapai IPH rendah pada aspek inflasi. Dan hari ini, Pemda Bombana telah menggelar panen Cabai (Cabe Rawit) di Desa Tampabulu bersama pak Bupati dan jajaran Forkompimda, Alhamdulillah, hasilnya mencapai 4 ton, ” kata Muhammad Siarah sembari berharap semoga hasil panen cabai itu bisa menjaga stabilitas paskkan hingga lebaran nanti.
Komentar