Juara Ide: Mahasiswa Politeknik Bombana Gagas Desa Mandiri Berbasis Rumah Kompos

Kibar News, Bombana – Kabar membanggakan datang dari Politeknik Bombana. Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (HMPS TRKI) kampus tersebut berhasil lolos dalam program bergengsi nasional, Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025, dengan membawa dana hibah sebesar Rp 25 juta.

Dalam proposal berjudul “Revolusi Pertanian Organik: Mewujudkan Desa Mandiri dengan Rumah Kompos di Desa Tongkoseng, Kabupaten Bombana”, tim mahasiswa mengangkat isu pengelolaan limbah organik yang dikolaborasikan dengan pemberdayaan petani lokal. Program ini akan dilaksanakan di Desa Tongkoseng, Kecamatan Tontonunu, Kab. Bombana, sebagai desa binaan utama.

Baca Selengkapnya  Dosen Politeknik Bombana Terpaksa Berutang, Gaji Tak Kunjung Dibayar

Ketua Tim Pelaksana, Misna mengungkapkan, program tersebut merupakan hasil kerja kolaboratif 11 orang, terdiri dari 9 mahasiswa, 1 ketua tim, dan 1 dosen pendamping. Fokus kegiatan adalah pembangunan Rumah Kompos, yakni sarana edukasi dan produksi pengolahan limbah organik menjadi pupuk, yang diharapkan mampu menjadi pusat kemandirian pertanian di desa tersebut.

“Kami ingin membentuk kelembagaan Sanggar Tani di Desa Tongkoseng sebagai langkah awal menuju desa mandiri. Limbah organik yang selama ini terbuang akan kami ubah menjadi berkah,” ujar ketua tim pelaksana dalam keterangannya.

Program ini tidak hanya berorientasi pada lingkungan, tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas petani serta pemberdayaan masyarakat desa secara berkelanjutan. Melalui pendekatan partisipatif, mahasiswa akan melibatkan kelompok tani, pemuda desa, serta perangkat desa dalam seluruh tahapan program.

Baca Selengkapnya  Pemkab Bombana Gelar Workshop Teknis Penyusunan SKP e-Kinerja

Tak hanya menjadi ajang aktualisasi mahasiswa, program ini juga sejalan dengan visi besar Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, yang tercantum dalam dokumen “Asta Cita” serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030, khususnya pada poin-poin pengurangan limbah, ketahanan pangan, dan pembangunan desa.

Dalam pelaksanaannya, HMPS TRKI juga menggandeng mitra strategis seperti Pemerintah Desa Tongkoseng, Kelompok Tani dan Karang Taruna setempat, Politeknik Bombana, Dinas Pertanian Kabupaten Bombana, hingga media lokal untuk mendukung publikasi dan edukasi.

Dosen pendamping tim, Asriantimenyampaikan harapannya agar program ini tidak berhenti pada pembangunan fisik rumah kompos saja, tetapi berlanjut pada perubahan budaya masyarakat desa dalam mengelola sampah dan hasil pertanian.

Baca Selengkapnya  IGORNAS Bombana Gelar Workshop Tingkatkan Kompetensi Guru PJOK

“Kami ingin meninggalkan sistem, bukan sekadar program. Mahasiswa harus hadir sebagai agen perubahan nyata bagi masyarakat,” katanya.

Dengan dukungan dana dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI, program ini dijadwalkan berjalan sepanjang tahun akademik 2025 dan diharapkan menjadi percontohan pengembangan desa lainnya di wilayah Bombana.

Komentar