KIBAR. NEWS, DAERAH – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bombana
beranjak ke ruangan Penjabat Bupati Bombana dalam rangka membahas hasil audit kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Rabu (3/1/24). Tujuan dari instansi ini ialah melaporkan hasil audit kinerja yang masih perlu ditingkatkan, khususnya dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di daerah itu yang berstatus masin diatas rata-rata.
Kepala DPPKB Bombana, Abdul Asis pun disambut baik oleh Pj. Bupati Edy Suharmanto. Ia datang bersama anggotanya atau teknis yang membidangi seperti Sekretaris DPPKB, Irna Rchatiningrum, dan Kepala Sub Koordinasi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia, Yunita.
Kedatangan instansi ini sepertinya tidak main-main. Kadisnya bahkan rela membawa anggotanya demi memperjelas kepada Pj. Bupati bahwa angka stunting di daerah itu masih banyak dan perlu penanganan maksimal. Tentunya, kasus kekerdilan anak yang masih mencapai kurang lebih 35,3 persen menurut data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) menjadi skala prioritas instansi ini di Tahun 2024.
Timbulnya hasil audit kinerja tersebut nampaknya terdapat unsur tekanan. Dalam artian bahwa DPPKB diingatkan untuk lebih giat lagi dalam bekerja. Utamanya, melalui penjngkatan koordinasi ke sejunlah instansi terkait, termasuk 17 OPD yang masuk dalam tim percepatan penanganan stunting di daerah ini.
Hasil pertemuan yang berbentuk rapat koordinasi itu diyakini bakal menjadi dasar bagi Pemkab Bombana untuk penyempurnaan kebijakan dan langkah-langkah strategis kedepannya untuk mencapai tujuan, utamanya pada percepatan penurunan angka stunting di kabupaten Bombana.
Komentar