KIBAR NEWS, BOMBANA – Dugaan penggelapan sejumlah uang oleh seorang Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Bombana dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nomor urut 1, Agustan S.Pd. SD, menjadi sorotan setelah seorang ibu dari Buton Utara mengungkapkan kejadian yang menimpa anaknya. Insiden ini menjadi bukti nyata ketidakpatuhan moral seorang calon pemimpin.
Awal mula kontroversi ini bermula ketika Agustan menawarkan bantuan kepada seorang ibu agar anaknya dapat lolos seleksi Polri tahun 2021.
Janji manis itu kemudian berubah menjadi kepahitan ketika Agustan mulai meminta sejumlah uang kepada korban, mencapai total 100 juta rupiah. Uang tersebut diberikan secara cash kepada Agustan sebagai jaminan agar anak korban dapat lolos seleksi.
Pada bulan yang sama, Agustan meminta anak korban untuk mengikuti latihan fisik di Bombana sebelum mengikuti tes Polri.
Namun, ketika anak korban tiba di Bombana, harapan yang dijanjikan oleh Agustan tidak sesuai kenyataan. Anak korban justru dijadikan pembantu, merasa dirugikan atas janji yang tidak ditepati.
Mendekati tes Polri 2021, Agustan kembali meminta sejumlah uang kepada ibu korban, kali ini mencapai 150 juta rupiah. Tanpa berpikir panjang, ibu korban mentransfer 50 juta rupiah sebanyak tiga kali sebagai bentuk kepercayaan kepada Agustan.
Ironisnya, saat pendaftaran tes Polri anak korban tidak dapat mengikuti seleksi karena sudah melebihi batas usia.
Dalam upaya mendapatkan kembali uang yang telah dikirimkan sebagai jaminan, ibu korban menghubungi Agustan. Agustan berjanji akan mengembalikan semua uang tersebut dengan alasan anak korban tidak mengikuti seleksi Polri.
Namun, hingga berita ini ditulis, uang tersebut belum juga dikembalikan, meninggalkan ibu korban kecewa dan frustrasi.
Puncak kontroversi terjadi pada 19 Januari 2024, ketika anak korban memutuskan untuk mendatangi Agustan di Bombana.
Sayangnya, pertemuan tersebut tidak berlangsung baik. Anak korban mengalami perlakuan tidak menyenangkan dan disambut dengan kata-kata kasar yang tidak semestinya di kediaman Agustan. Insiden ini semakin mengukuhkan dugaan adanya penipuan dan ketidakprofesionalan Agustan sebagai seorang calon pemimpin.
Dalam menyikapi kasus ini, pihak berwenang diminta untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan penggelapan uang oleh Agustan.
Masyarakat juga diharapkan untuk lebih berhati-hati dan memeriksa dengan cermat janji-janji yang diberikan oleh para calon pemimpin, sebagai langkah pencegahan terhadap praktik-praktik yang dapat merugikan masyarakat.
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dan transparansi dalam dunia politik untuk mewujudkan kepemimpinan yang jujur dan bertanggung jawab.
Komentar