KIBAR.NEWS, DAERAH-Ratusan emak- emak di Kabaena menyerbu pasar murah yang dibuka di area pelabuhan Sikeli Kecamatan Kabaena Barat, Bombana. Minggu (9/6/2024). Para ibu-ibu tampak begitu antusias membeli sejumlah bahan pokok yang disediakan diatas lapak milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana.
Jauh sebelum pasar murah itu dibuka, para ibu-ibu terlihat berdatangan dan memadati tenda yang disiapkan, seolah tak sabar lagi untuk menyetor kupon yang telah diambil dari pihak kantor kelurahan sejak sehari yang lalu.
Sementara bahan-bahan pokok yang hendak dijual mulai menumpuk dan para karnet mobil truk mulai sibuk menurunkan logistik. Pihak Dinas Perindakop Bombana juga nampak sibuk mengatur jualan mereka yang meliputi ratusan karung beras dan telur. Ada pula ratusan paket bawang merah yang dikemas dalam kresek hitam, termasuk minyak goreng dan susu.
Salah seorang warga Sikeli, Norma (35) mengatakan bahwa jauh sebelum pasar murah dibuka, dirinya sudah menunggu sejak setengah jam di area tenda penjualan. Ia merasa kehadiran Pemda Bombana cukup berarti dan mampu meringankan sedikit beban bagi kebutuhan keluarganya.
“Saya sudah datang dari tadi, dan tidak sabar lagi untuk membeli beras, telur dan bawang, karena kita tau ji kan mau lebaran. Jadi saya beli memang karena harganya juga lumayan murah, kualitas berasnya juga sangat bagus, ” ujar Norma saat dikonfirmasi media ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindakop Bombana, Asis Fair mengatakan bahwa pihaknya membuka pasar murah di Kabaena sebagai langkah mengantisipasi lonjakan harga menjelang hari raya qurban pada tanggal 17 Juni mendatang.
Dikatakan, ada dua titik yang menjadi lokasi pasar murah tersebut yaitu di Kelurahan Sikeli, Kabaena Barat dan Kelurahan Dongkala, Kabaena Timur. Masing-masing lokasi yang ditunjuk telah disediakan 300 paket yang dipeuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu dan yang telah mengambil kupon di pihak kelurahan.
“Untuk pasar murah ini kami laksanakan di dua titik yaitu di Kelurahan Sikeli Kabaena Barat dan Kelurahan Dongkala, Kabaena Timur, ” kata Asis Fair.
Lanjutnya, adapun isi paket yang dijual dalam pasar murah tersebut yakni beras 10 kilogram, susu, minyak goreng, bawang merah dan telur. Harga penjualan pun diterapkan dengan selisih 8 ribu rupiah dari harga pasaran.
“Kalau harga memang kami terapkan subsidi dan selisih ada yang 8 ribu rupiah dan ada juga yamg 10 ribu. misalnya beras 10 kilogram dengan harga pasaran Rp 160.000/kg, kami hanya menjualnya dengan harga 150 ribu rupiah, termasuk telur 1 rak dengan harga Rp 58.000 kami jual dengan harga pas Rp 50 ribu saja. Produk lain juga kami terapkan subsidi,” ujarnya.
Olehnya itu, Azis Fair berharap melalui pasar murah tersebut, dapat terus menurunkan indeks perkembangan harga di Kabupaten Bombana.
“Pasar murah ini juga merupakan langkah strategis dari TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dalam menekan laju inflasi yang kini masih mencapai 3, 64 persen. Aksi ini juga kami sudah lakukan hingga ke semua zona wilayah di Bombana, seperti Rumbia dan sekitarnya, lalu Poleang dan hari ini kami fokus di Kabaena,” pungkasnya.
Komentar