Kibar News, Bombana – Ketua DPRD Kabupaten Bombana, Iskandar, S.P, menegaskan dukungan penuhnya terhadap rencana pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Baginya, kehadiran Kodam bukan sekadar kebutuhan administratif, melainkan simbol kemandirian, harga diri, dan kesiapan daerah untuk berdiri sejajar dengan provinsi besar lainnya di Indonesia.
“Sudah terlalu lama Sulawesi Tenggara menjadi penonton di tengah panggung pertahanan nasional. Kini saatnya kita berdiri tegak, menegaskan bahwa Bumi Anoa layak memiliki Kodam sendiri,” tegas Iskandar dengan nada optimistis dan penuh keyakinan, Rabu (15/10/2025).
Menurutnya, Sulawesi Tenggara memiliki posisi strategis di wilayah timur Indonesia — kaya sumber daya alam, namun juga menyimpan tantangan keamanan yang menuntut kesiapan militer yang cepat dan efektif.
Kehadiran Kodam, lanjutnya, akan menjadi tonggak baru yang menegaskan kedaulatan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kodam bukan hanya tentang kekuatan senjata, tapi tentang kehadiran negara dalam menjaga martabat rakyatnya. Sultra tidak boleh hanya menjadi wilayah yang kaya, tapi juga harus kuat, tangguh, dan berdaulat,” ujarnya.
DPRD Bombana Siap di Barisan Terdepan
Iskandar menegaskan, DPRD Bombana akan berpangku tangan. Lembaga legislatif yang ia pimpin siap berdiri di barisan terdepan, memberikan dukungan politik dan moral bagi terwujudnya Kodam di Sultra.
Menurutnya, keamanan adalah fondasi utama dari setiap pembangunan — tanpa rasa aman, tidak akan ada investasi, tidak akan ada kemajuan.
“Kami tidak hanya mendukung dengan kata-kata. Kami akan dorong, kawal, dan bersuara agar pemerintah pusat mendengar bahwa rakyat Sultra sudah siap memiliki Kodam sendiri,” tutur Iskandar.
Kodam, Simbol Kehormatan dan Kebanggaan Rakyat Sultra
Dalam pandangan Iskandar, pembentukan Kodam di Sulawesi Tenggara bukan semata urusan struktur militer, melainkan peristiwa sejarah — momen kebangkitan semangat daerah yang selama ini menunggu saatnya untuk unjuk gigi di tingkat nasional.
“Sultra tidak boleh terus bergantung pada komando militer dari luar. Kita punya potensi, kita punya semangat, dan kita punya alasan kuat untuk berdiri di atas kaki sendiri,” ujarnya tegas.
Ia juga menegaskan bahwa keberadaan Kodam akan membawa efek domino terhadap kemajuan ekonomi lokal. Infrastruktur akan tumbuh, pergerakan ekonomi meningkat, dan rasa aman masyarakat akan semakin terjaga.
“Ketika keamanan hadir, maka investasi datang. Ketika Kodam berdiri, maka martabat Sultra akan tegak,” sambungnya.
Iskandar mengajak seluruh elemen masyarakat Sulawesi Tenggara — dari tokoh adat, akademisi, pemuda, hingga pemerintah kabupaten/kota — untuk bersatu mendukung pembentukan Kodam.
Menurutnya, inilah saatnya Sultra menulis sejarah baru tentang kekuatan dan kemandiriannya.
“Kita bukan wilayah pinggiran. Kita adalah penjaga gerbang timur Indonesia. Kodam di Sultra bukan hanya kebanggaan militer, tapi kebanggaan rakyat. Sudah saatnya dunia melihat, bahwa Sultra siap menjaga tanahnya sendiri,” pungkasnya dengan nada penuh keyakinan.
Komentar