KIBAR.NEWS, DAERAH – Dinas Perfanian dan Peternakan Kabupaten Bombanna menyebut jumlah produksi telur ayam di daerah itu yang mampu menembus 28.000 butir dalam sehari. Data ini terungkap saat Pemkab Bombana meninjau ketersediaan stok sekaligus panen telur di Desa Tembe, Kecamatan Lantowua, Sabtu (13/1/24).
Agenda monitoring harga sekaligus panen telur ayam ini dihadiri langsung oleh PJ Bupati Bombana, Edy Suhatmanto yang didampingi Forkompimda, Kepala OPD hingga kelompok ternak dan maayarakat di Desa Tembe.
Kepala Dinas Pertanian Bombana, Muhammad Siarah mengatakan,
poduksi ayam petelur di Bombana cukup berkembang sejak tiga tahun terakhir. Perkembangan itu bahkan mampu mempertahankan stok telur dan juga mampu menekan dan menjaga kestabilan angka inflasi di Kabupaten Bombana.
“Di Kabupaten Bombana, terdapat 10 kelompok peternakan ayam petelur, data yang tercatat dari total populasi ayam petelur, produksi telur hingga mencapai sekitar 80 persen atau sekitar 28 ribu butir telur. per hari,” kata Muhammad Siarah saat mengikuti proses panen telur di kandang ayam milik kelompok teenak Maju Bersama Desa Tembe, Kecamatan Lantowua.
Muhammad Siarah menuturkan, kegiatan panen telur itu dilakukan sebagai bagian dari upaya peningkatan Indeks Perubahan Harga (IPH). Dimana, kebutuhan masyarakat Bombana akan terus meningkat hingga memasuki hari lebaran Idul Fitri. Meningkatnya permintaan dapat menyebabkna inflasi harga jika Bombana kekurangan stok bahan pokok yang salah satunya adalah telur.
“Alhamdulillah untuk pasokan telur di Bombana ini, kita cukup memadai dan ini bisa menutupi banyaknya permintaan telur, sehingga kita sudah bisa meminimalisir telur yang disuplai dari luar, terlebih jelang bulan Ramadhan dan momen hari raya, kami rasa ini sudah cukup memadai,” ungkap Kadis Pertanian.
Sementara itu, PJ Bupati Bombana menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi perubahan harga kelompok ternak. Beliau menyampaikan apresiasi kepada para peternak di Desa Tembe atas kontribusi mereka dalam meningkatkan produktivitas sektor ternak.
Lanjut Edy, panen telur ini diharapkan menjadi langkah awal untuk pengembangan lebih lanjut di sektor peternakan. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada para peternak lokal agar dapat meningkatkan kualitas dan jumlah produksi telur di masa mendatang.
“Dengan adanya keberhasilan panen telur ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat setempat serta meningkatkan kesejahteraan peternak. Keberhasilan program ini juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan upaya serupa guna mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan,’ ujarnya. (Mil/Hun)
Komentar