Rumbia Terang Benderang, Kabaena Justru Tenggelam dalam Gulita

Kibar.News, Bombana – Kontras yang mencolok kini tengah dirasakan masyarakat Bombana. Di satu sisi, Ibu Kota Rumbia menjelma bak kota gemerlap. Lampu-lampu berkilauan menghiasi gedung-gedung perkantoran, taman kota, bahkan pohon-pohon di tepi jalan tak luput dari cahaya yang memancar.

Semua ini lahir dari program “Berani Terang” yang digadang Bupati Bombana sebagai simbol pembangunan modern dan wajah baru kota.

Baca Selengkapnya  PT. TIM Pererat Silaturahmi Ramadan dengan Buka Puasa dan Berbagi Ribuan Sembako

Namun, di sisi lain, Pulau Kabaena justru merintih dalam kegelapan. Beberapa hari terakhir, warga setempat harus hidup dengan pasokan listrik terbatas. Sistem manajemen beban (pemadaman bergilir) yang diterapkan PLN Kabaena membagi wilayah dalam tiga sesi, dengan jatah listrik menyala hanya sekitar empat jam per hari.

Parahnya, warga mengeluhkan bahwa jadwal manajemen beban yang diedarkan PLN tak lagi dijalankan dengan konsisten.

“Sudah tidak konsisten ini jadwal pemadaman bergilir,” keluh salah seorang akun bernama Erwin Sport , di grub WhatsApp Kabar Kelistrikan Kabaena

Kondisi ini terjadi lantaran mesin pembangkit Cummins 1000 mengalami gangguan teknis dan tak lagi beroperasi. Akibatnya, kapasitas listrik di Kabaena tak sanggup menutupi kebutuhan, sehingga PLN memilih cara paling instan: pemadaman bergilir.

Baca Selengkapnya  Selamat, Seratus Orang Lansia di Bombana Dapat BLT Rp1 juta

Warga pun tak segan menyindir kontras janji dan realita.

“Di Rumbia orang bangga dengan kota yang terang, lampu pohon-pohon, gedung bercahaya. Tapi di Kabaena, jangan dulu bicara taman, rumah tangga saja gelap gulita. Ini seperti ada dua Bombana yang berbeda,” ujar Ani, seorang ibu rumah tangga di Kel. Sikeli.

Kritik tajam juga datang dari kalangan pemuda Kabaena.

“Visi Bupati jelas: Berani terang. Tapi kalau hanya Rumbia yang terang, sementara Kabaena dibungkus gelap, itu namanya janji yang timpang. Apakah Kabaena bukan bagian dari Bombana?” tanya Abd Rasyid, aktivis pemuda Kabaena, dengan nada getir saat kami wawancarai via telfon WhatsApp.

Baca Selengkapnya  Tekan Angka Stunting, Pemkab Bombana Janji Bakal Beri Insentif Bagi Nakes

Kebijakan “Berani Terang” yang sejatinya diharapkan menjadi pemersatu simbol kemajuan, justru tampak pincang dalam praktik. Antara gemerlap ibukota dan redupnya pulau penyangga, masyarakat kini menanti, apakah Bupati Bombana akan sekadar puas dengan panggung cahaya di Rumbia, atau berani menuntut PLN mencari solusi cepat bagi penderitaan warga Kabaena.

Komentar