KIBARNEWS, DAERAH– Tungku smelter nikel milik PT. Industri Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di kawasan PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di desa Fatufia, Kecamatan Bahadopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah meledak. Akibatnya, 59 orang dalam insiden ini menjadi korban. Peristiwa naas tersebut terjadi saat tungku smelter diperbaiki pada Minggu (24/12/23) sekitar pukul 05.30 Wita dinihari.
“Telah terjadi ledakan tungku Smelter saat dalam perbaikan dan korban mencapai lebih dari 50 orang,” kata salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi akun Whatspp, Senin (25/12/23)
Lanjutnya, kronologi kejadian bermula saat sejumlah pekerja lokal dan asing melakukan perbaikan tungku smelter pengolahan nikel sekitar pukul 05.00 Wita.
“Selang waktu setengah jam masa perbaikan, tungku itu meledak usai melakukan pemasangan flag pada bagian tungku tersebut, sehingga mengakibatkan ledakan dan dicurigai dari adanya cairan yang meleleh hingga ikut terbakar dan membuat beberapa tabung oksi di sekitaran area juga meledak,” jelasnya.
menurut data yang dihimpun dari humas PT. ITSS IMIP, saat ini korban mencapai 59 orang. 46 orang diantaranya mengalami luka dan 13 lainnya meninggal dunia. Dari jumlah korban yang meninggal, 9 diantaranya ialah pekerja asal Indonesia dan 4 lainnya pekerja asal Negara China,
” 13 orang meninggal dunia, 46 lainnya terluka karena terkena uap panas, 29 korban yang mengalami luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh klinik PT. IMIP dan lima orang lainnya menjadi pasien rawat jalan,” kata Dedy Kurniawan kepala Divisi Media Media Relation PT. IMIP, dikutip dari laman berita BBC News Indonesia,
Berdasarkan data yang dihimpun media Kibarnews, dari jumlah 59 korban, dua warga asal Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara ikut menjadi korban atas ledakan tersebut. Mereka adalah Taufik dan Mursalim. Tak diketahui secara pasti tanggal lahir dan alamat desa dari dua korban ini, namun usia keduanya diperkirakan diatas umur 25 tahun. Data warga muna ini tersebar di sejumlah group Whatsapp yang dipenuhi suasana duka. Dalam group tersebut, foto dua korban ini terpajang dalam potongan kartu anggota PT. IMIP dan juga sebagai anggota Ikatan Wuna Rantau.
Komentar