KIBAR.NEWS, DAERAH- Momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-116 ternyata memberi kesan menarik bagi daerah untuk memacu aspek pembangunan di semua sektor. Salah satunya di sektor kesehatan. Melalui Harkitnas kali ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana kini bertekad kuat untuk mewujudkan generasi emas dengan memacu kinerja medis dalam menekan angka Stunting.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bombana, Darwin menyampaikan rasa harunya setelah mendengarkan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Budi Arie Setiadi dalam upacara Harkitnas yang disampaikan oleh Penjabat Bupati Bombana, Edy Suharmanto.
Dimana, dalam upacara yang mengusung tema “Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas” tersebut terdapat pembahasan terkait perjuangan tokoh nasional Boedi Utomo yang berhasil menghimpun para dokter dan calon dokter untuk berjuang bersama dalam sebuah organisasi. Kegigihan para dokter kala itu telah mampu menciptakan bibit-bibit kemerdekaan RI. Belum lagi dengan hadirnya Raden Ajeng Kartini yang begitu gigih memperjuangkan hak-hak perempuan. Berkat kegigihan para pejuang ini, Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan dan menjadi negara merdeka.
“Maka dari itu melalui Harkitnas ini, kami inginkan semangat para tenaga kesehatan (Nakes) di Bombana untuk bangkit dan bekerja maksimal melayani masyarakat, utamanya daerah kita saat ini yang diperhadapkan dengan permasalahan stunting yang masih cukup tinggi, ” terang Darwin yang dikonfirmasi usai menggelar Upacara Harkitnas Ke-116 di halaman kantor Bupati Bombana.
Darwin kembali menekankan bahwa angka stunting Kabupaten Bombana saat ini masih mencapai 30,4 persen. Menurutnya, angka itu masih berada jauh diatas rata-rata nasional dengan angka 14 persen.
Permasalahan stunting ini menjadi skala prioritas nasional, sehingga pada kesempatan itu, Darwin yang merupakan bagian dari anggota Korpri menginginkan Korp Pegawai Ri ikut terlibat membantu tenaga kesehatan dalam menekan angka stunting.
“Para kepala OPD adalah bagian dari keanggotaan Korpri, sehingga Tim Percepatan Pengendalian Stunting (TPPS) atau petugas-petugas yang ada dalam SK penurunan angka stunting ini betul-betul bekejasama dan saling berkoordinasi dan tidak bekerja parsial-parsial, kalau memang kita bekerja semua sesuai dengan petunjuk yang ada, saya pikir angka yang 14 persen itu bisa diraih oleh Kabupaten Bombana di Tahun 2024-2025,” cetus Darwin.
Mantan Kepala Badan Keuangan Daerah Bombana ini menitip harapan besar kepada seluruh Nakes maupun TPPS di Bombana untuk benar-benar saling berkoordinasi bekerja sesuai petunjuk yang ada agar angka stunting di daerah itu bisa menurun.
“Paling tidak apa yang menjadi target negara yang 14 persen, kita buktikan dan berusaha untuk mencapai itu, karena kita tidak sekedar berbicara menggugurkan kewajiban kita untuk mencapai 14 persen. Tapi ini benar-benar urgen untuk kita atensi, karena kesehatan itu merupakan target negara untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045,” pungkasnya.
Komentar