KIBAR.NEWS, DAERAH- Pencegahan inflasi alias meningkatnya harga produk secara umum, kini menjadi skala prioritas nomor satu di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, tahun 2024. Dari jumlah 8 item prioritas daerah, Pemda secara bertahap menyasar dan menerapkan pola turun gunung demi menemukan solusi pencapaian hajat daerah di tahun ini
Sabtu (13/1/24), Pemda Bombana menyambangi sejumlah kelompok gembala di Desa Tinabite, Kecamatan Lantary Jaya. Pertemuan itu digelar dengan tajuk “Temu Peternak” sebagai langkah Pemda dalam proses pengendalian inflasi dengan menjaga kestabilan pasokan produk hewani dan Indeks Perubahan Harga (IPH) di Kabupaten Bombana,
Hari itu juga menjadi hari baik bagi para penggembala yang tergabung dalam kelompok ternak padang Penggembalaan Desa Tinabite. Berkat kelihaian para pengembala di desa ini, mereka bisa bertemu langsung dengan Penjabat Bupati Bombana, Edy Suharmanto bersama Forkompimda dan jajaran kepala OPD.
Pemda Bombana pula hadir menyambangi para gembala guna mendengarkan ragam keluhan dari para peternak. Disana, para pengembala nampak antusias. Mereka curhat tentang ragam permasalahan yang dialami, utamanya saat kemarau panjang alias Elnino sejak Juni hingga Novembee 2023 lalu. Dampak dari kemarau panjang membuat ternak sapi menjadi kurus dan butuh penanganan khusus.
Masalah lain yang menjadi keluhan para peternak di wilayah ini ialah stok hewan ternak di Bombana yang masih cukup banyak, namun cukup banyak juga produk hewani yang masuk dari luar. Hal ini diakui sangat merugikan para peternak di Bombana.
“Tantangan yang kami hadapi saat ini adalah adanya produk yang masuk dari luar daerah, harganya mungkin sama tapi ketersediaan produk dari luar daerah juga melimpah, imbasnya produk dari teman-teman kelompok ternak ini tidak sepenuhnya laku,” ungkapnya salah satu warga yang mewakili kelompok Ternak di Tinabite.
Menanggapi hal itu, Pemda Bombana langsung memberikan solusi yang dimalai dari dampak Elnino yakni dengan pengobatan vaksinasi terhadap hewan ternak, serta pemberian bantuan berupa disinfektan kepada kelompok ternak Mattirowalie dan kelompok ternak Masrah Indah. Pemberian fasilitas tersebut sekaligus menberikan nutrisi bagi hewan agar kembali montok dan sehat.
Dalam pertemuan ini juga, Pj. Bupati Edy Suharmanto memberi apresiasi kepada para peternak atas kontribusi mereka dalam menjaga stabilitas pasokan produk hewani Ia juga berkomitmen mendukung sepenuhnya pengembangan usaha peternakan di wilayah tersebut.
“Insya Allah selama saya masih dipercaya di sini, saya akan berusaha maksimal. Saya bersama pak Sekda, Forkopimda dan seluruh teman-teman OPD, apa yang menjadi harapan teman-teman peternak itu menjadi harapan pemerintah daerah juga,” tutur Pj. Bupati.
Disamping itu, mengenai stok produk hewani di Bombana, Pj. Bupati mengakui masih memiliki ketersediaan yang cukup bagus. Namun, masih banyak produk yang masuk dari luar daerah, Hal itu menurutnya, harus segera dilakukan upaya meminimalisir produk hewani dari luar Bombana, khususnya menjelang Ramadhan. (Mil/Hun)
Komentar