KIBAR.NEWS, BOMBANA- Marni (29) seorang wanita muda berasal dari negeri seberang tepatnya di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Marni nekat bertaruh hidup di jalan demi mencari rejeki untuk menafkahi keluarganya.
Seperti biasa, ketika hendak jualan obat, Marni ditemani oleh beberapa rekan setimnya. Namun kali ini Dia tidak ditemani siapapun. Dia berjalan seorang diri sambil menenteng tas berwarna coklat bercorak hitam. Didalam tas, hanya berisikan puluhan obat. Dia menyusuri setiap pelosok Kabaena. Dari kampung ke kampung dan mendatangi rumah-rumah warga.
Wanita bertubuh tinggi gempal itu jajakan jualannya se- siapapun yang Dia jumpai. Terkadang, tak banyak pelanggan yang berminat untuk membeli. Meski demikian, Dia tidak berputus asa. Tak menyurutkan niatnya untuk terus berjuang demi menyambung hidup.
“Permisi bapak, bisa saya masuk, ini ada obat minyak gosok bapak, ini bagus bapak kalau pegal-pegal bagus dipakai untuk mengurut bapak,” tutur Marni dengan dialek khas daerahnya Jeneponto kepada warga yang Dia jumpai sembari menyodorkan sebotol obat urut.
Seusai dirinya menawarkan jualan ke warga. Dia sedikit berbincang dengan Jurnalis media ini. Bahwa dirinya adalah seorang penjual minyak urut tradisional yang sudah lama menggeluti pekerjaan itu. Bahkan sejak dirinya masih berstatus gadis dan telah menikah, dirinya masih berkeliling dari satu daerah ke daerah lain.
Awalnya, kata Marni (sapaan akrabnya), dirinya pertama kali menginjakan kaki di Pulau Kabaena sejak tahun 2016 lalu hingga saat ini. Dia takjub dengan keindahan Kabaena kala itu yang masih sedikit asri dibandingkan saat ini. Bahkan Ia juga betah dengan suasana kampung Kabaena.
Ketentraman hati yang Marni rasakan di Kabaena lantas tak membuat dirinya lupa dengan keluarga di kampung kelahirannya. Wanita paruh baya itu memiliki dua anak laki-laki. Kedua jagoannya itu bernama Muhammad Ibrahim dan Muhammad Hidayat. Kini dirinya juga tengah mengandung anak yang masih usia 2 bulan di perut.
Perempuan dua anak itu mengaku tak betah berada di daerahnya (Jeneponto). Tak ada penghasilan tetap bahkan profesi suami sebagai pekerja serabutan. Kondisi itu, membuat dirinya berniat membantu suami untuk menafkahi keluarga.
“Kalau saya di kampung tidak ada jiwa petani, keras kehidupan hasil bumi sekali setahun jadi setengah mati,” ujarnya.
Meski terpisah jauh dengan sanak keluarga dan suami yang sangat dia cintai, serta kedua jagoan yang Ia sayangi. Dirinya tidak mampu menahan rindu yang bergejolak di hati,”Sangat rindu sama orangtua, suami, dan anak,” ungkapnya dengan tatapan mata berkaca-kaca sembari menahan sedih.
Di akhir cerita, Marni menjelaskan kepada jurnalis media ini akan khasiat minyak gosok yang di genggamnya. Katanya, minyak itu ampuh, dapat membantu meredakan pegal linu. Bahkan, luka bakar sekalipun.
“Bagi yang merasakan nyeri persendian, keseleo, encok, sakit pinggang, asam urat, reumatik, digigit serangga, bahkan luka bakar dapat dioleskan secukupnya,”bebernya
Minyak urut yang Marni jual merupakan pengobatan ramuan alami tradisional. Dengan perpaduan alami dari minyak kelapa, minyak sereh, minyak cengkeh. Bercampur padu dalam satu kemasan botol kecil. Harga tak begitu mahal, Dia mematok harga di kisaran 100 ribu per dua botolnya. Jika anda memiliki ilmu tawar-menawar, harganya bisa dibawah dari itu.(Ags)
Komentar