Kibar News, Bombana – Ir. H. Kasra Jaru Munara, mantan calon Bupati Bombana pada Pilkada 2017, menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah daerah sebelumnya yang dinilainya tidak tepat sasaran dan penuh praktik nepotisme.
Dalam deklarasi dukungan terhadap pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani (BERANI) pada Pilkada Bombana 2024, Kasra menyebut perlunya perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan daerah.
“Kami menemui banyak kebijakan yang tidak tepat sasaran dan bahkan nepotisme di berbagai lini pemerintahan. Ini yang harus diingat oleh Pak Bur (Burhanuddin) dan Pak Yani jika terpilih nanti,” ujar Kasra saat memberikan sambutan di Hotel Persada, Kabupaten Bombana, Jumat (6/9/2024).
Kasra menjelaskan bahwa beberapa kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah sebelumnya tidak berpihak pada masyarakat luas. Ia menyoroti program-program yang menurutnya tidak sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat Bombana.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa penempatan pejabat sering kali lebih didasarkan pada kedekatan pribadi dan bukan berdasarkan kemampuan.
“Penekanan terhadap orang-orang yang tidak sependapat dengan kebijakan yang ada semakin menguat. Bukan hanya itu, mereka yang kompeten sering kali diabaikan karena tidak memiliki koneksi dengan lingkar kekuasaan. Hal ini sangat merugikan daerah dan menghambat kemajuan,” tegas Kasra.
Kasra berharap bahwa pasangan Burhanuddin dan Ahmad Yani dapat membawa perubahan yang selama ini dinantikan masyarakat Bombana. Ia yakin pasangan ini mampu memutus praktik nepotisme dan membuka kesempatan bagi putra daerah yang memiliki kompetensi untuk berkontribusi.
“Saya yakin, jika Burhanuddin dan Ahmad Yani terpilih, mereka akan memberi peluang yang besar bagi masyarakat lokal, bukan malah takut disaingi. Kita butuh pemimpin yang tidak alergi terhadap kompetisi, karena tanpa kompetisi, kita tidak akan berkembang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kasra mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi pemerintahan yang sarat konflik internal. Ia menyebutkan bahwa tekanan terhadap pegawai negeri yang tidak sejalan dengan kebijakan pemimpin sebelumnya telah menciptakan suasana yang tidak sehat.
“Selalu ada peta konflik di pemerintahan. Oknum-oknum di dinas melakukan penekanan terhadap mereka yang berbeda pendapat. Ini tidak sehat bagi perkembangan demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik,” ujarnya.
Kasra juga mengimbau para pendukungnya, terutama mereka yang tergabung dalam tim pemenangan pada Pilkada 2017, agar tetap solid dan memberikan dukungan kepada pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani. Menurutnya, hanya dengan soliditas yang kuat, perubahan yang diinginkan untuk Bombana bisa terwujud.
“Saya minta kepada para pendukung saya dulu untuk tetap solid dan mendukung pasangan Burhanuddin dan Ahmad Yani. Saya yakin mereka mampu membawa perubahan besar yang kita butuhkan di Bombana,” tutupnya.
Kritik Kasra terhadap nepotisme dan kebijakan pemerintah sebelumnya menambah sorotan pada kontestasi politik di Pilkada Bombana 2024.
Pasangan Burhanuddin-Ahmad Yani kini diharapkan mampu membawa perubahan dan memutus rantai kebijakan yang tidak pro rakyat, seiring dengan dukungan dari berbagai tokoh masyarakat.
Komentar