Kibar News, Bombana — Menandai tonggak 100 hari pertama menjabat, Bupati dan Wakil Bupati Bombana menghadirkan kemegahan budaya lewat Karnaval Budaya Tua Moronene. Acara spektakuler ini menampilkan tarian kolosal pelajar, serta prosesi ritual adat yang sarat makna: Tolea, Mewuwusoi, serta gabungan empat tarian asli—Lulo Alu, Momani, Ore‑Ore, dan Morengku—dalam satu pertunjukan memukau .
Diprakarsai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bombana dan didukung oleh ratusan pelajar dari berbagai sekolah, festival budaya ini menjadi simbol gagasan pemerintahan yang mengedepankan kebersihan, akuntabilitas, dan inklusivitas — sambil merayakan kekayaan budaya moronene sebagai warisan hidup
Menurut Plt. Sekretaris Dikbud, Kandamang “Kami ingin menumbuhkan rasa bangga di kalangan generasi muda, bahwa budaya leluhur kita memiliki nilai dan makna yang tinggi. Ini akan menjadi agenda rutin tahunan.”
Bupati Burhanuddin menambahkan bahwa rangkaian prosesi — mulai dari Tolea (pelamaran adat), Mewuwusoi (penyucian wilayah), hingga tarian massal—bukan sekadar hiburan, melainkan pilar pendidikan budaya dan estetika daerah:
“Alhamdulillah, kegiatan ini memperlihatkan kekayaan adat suku Moronene… yang merupakan simbol penyucian wilayah oleh pemerintah,” ungkapnya penuh kebanggaan
Ritual Tolea dan Mewuwusoi mengandung makna mendalam: penghormatan pada leluhur sekaligus komitmen pemerintah untuk menjaga kesucian dan keseimbangan alam serta masyarakat. Harmoni antara estetika dan spiritualitas ini terwujud lewat koreografi massal para pelajar, yang mampu menyatukan identitas lokal dalam rangkaian budaya yang memikat jiwa.
Dengan suksesnya Karnaval Budaya ini, Pemkab Bombana resmi menjadikan Festival Budaya Tua Moronene sebagai agenda tahunan. Tujuannya? Menguatkan jati diri daerah, mengedukasi generasi penerus, dan membuka jalur promosi budaya Bombana ke panggung nasional bahkan internasional. Pemerintah berharap, perjuangan kolektif ini menjadi warisan untuk melestarikan budaya, membangun kebanggaan, serta mewujudkan daerah yang inklusif dan berdaya saing.
Komentar