Mahasiswa Kabaena Makassar “Menegur” Pemda, Bupati Burhanuddin Janji Kerjakan TPA di 2026

Kibar News, Kabaena Dialog terbuka antara Himpunan Mahasiswa Kabaena Makassar (HMKM) dan Bupati Bombana, H. Burhanuddin, SE., M.Si., pada kunjungan kerja di Pulau Kabaena, Rabu (15/10/2025), menjadi ajang kritik konstruktif yang menggugah kesadaran bersama tentang masa depan lingkungan pulau tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat namun bernas itu, para mahasiswa menyoroti krisis pengelolaan sampah di Kabaena yang hingga kini belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) maupun Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang layak.

Baca Selengkapnya  Dinas Perindakop Bombana Ajak Pedagang Bersinergi Tekan Inflasi

Ketua rombongan mahasiswa, Abdul Rasyid, menyuarakan keresahan warga pulau itu dengan tegas namun santun. Ia menekankan bahwa penumpukan sampah rumah tangga dan pasar telah menjadi ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan.

“Kami meminta agar pemerintah daerah segera mengadakan TPA dan TPS di Kabaena. Saat ini, banyak sampah rumah tangga dan pasar dibuang ke laut, bahkan ada yang menumpuk di area pemukiman. Kondisi ini bukan hanya merusak pemandangan, tetapi juga mengganggu kualitas udara dan laut yang menjadi sumber kehidupan warga Kabaena,” ujar Rasyid di hadapan Bupati.

Seruan tersebut menggema, menjadi simbol keberanian intelektual mahasiswa dalam mengingatkan pemerintah akan tanggung jawab ekologisnya.

Baca Selengkapnya  Diskominfo Bombana Targetkan 2 unit penguat jaringan di Kabaena

Namun dialog itu tidak berakhir dengan ketegangan — sebaliknya, Bupati Burhanuddin menunjukkan sikap terbuka dan solutif yang memantulkan karakter pemimpin yang siap menampung kritik rakyatnya.

Menjawab tuntutan tersebut, Burhanuddin menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam. Ia memastikan bahwa pada tahun 2026, Pemda Bombana akan melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan TPA di wilayah Desa Rahantari, yang telah ditetapkan sebagai calon lokasi strategis pengelolaan sampah Kabaena.

“Pemerintah daerah sudah menyiapkan langkah konkret. Tahun 2026, kami mulai pembebasan lahan untuk TPA di Desa Rahantari. Ini bentuk keseriusan kami menjawab kebutuhan masyarakat Kabaena,” tegas Burhanuddin.

Bupati juga menambahkan, bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi gerakan moral bersama seluruh masyarakat. Ia mendorong agar masyarakat Kabaena mulai menumbuhkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Baca Selengkapnya  Pimpin Upacara Hardiknas, Pj. Bupati Bombana Dorong Guru Maksimalkan Program Merdeka Belajar

Dialog antara mahasiswa dan kepala daerah itu menegaskan satu hal: bahwa Kabaena tidak lagi hanya menjadi cerita tentang keindahan laut dan tambang, tetapi juga tentang kesadaran baru anak mudanya untuk memperjuangkan masa depan yang bersih dan berkelanjutan.

Sikap Bupati Burhanuddin yang responsif terhadap kritik mahasiswa menandai tradisi baru pemerintahan yang berani mendengar, tanggap terhadap aspirasi, dan tidak alergi terhadap tekanan intelektual.

Kehadiran HMKM dalam forum itu menjadi energi segar bagi demokrasi lokal di Bombana — bahwa suara mahasiswa bukanlah perlawanan, melainkan cermin cinta terhadap tanah kelahiran. Dan ketika suara itu disambut dengan tindakan nyata, maka antara mahasiswa dan pemerintah tak lagi berdiri di dua sisi berseberangan, melainkan berdampingan dalam visi kemajuan Kabaena yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya  Transformasi Data Desa: Sosialisasi Laica Data dan Penguatan Desa Cinta Statistik Menuju Kemajuan Berbasis Data

Komentar