KIBAR.NEWS, BOmbana – Seratusan honorer Tenaga Kesehatan (Nakes) Badan Layanan Umum Rumah Sakit Tanduale melakukan aksi protes di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bombana, Senin (7/10/2024).
Massa yang berseragam putih tersebut meminta kejelasan soal nasib mereka yang tidak bisa mengikuti seleksi pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil ataupun Calon Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 ditahap pertama ini,
“Alasannya karena kami tidak terdata di database BKN Pusat sebagai tenaga honorer,”ungkap Koordinator tenaga honorer Nakes RS Tanduale Saharuddin.
Olehnya itu, sebanyak 120 nakes tersebut menuntut dan meminta kejelasan kepada BKPSDM Bombana terkait persoalan tersebut. Dan meminta agar secepatnya dicarikan solusi sebelum penutupan pendaftaran penerimaan CPNS/CPPPK 2024, 20 Oktober mendatang.
Menanggapi aksi protes massa tersebut, Pelaksana harian Kepala BKPSDM Dedi Van Alva menjelaskan alasan tidak terdaftarnya tenaga honorer RS Tanduale di database BKN Pusat karena adanya regulasi yang mengatur.
“Kita sudah terangkan bahwa sesuai aturan dan rambu-rambu BKN menyatakan bahwa pegawai tenaga honorer yang tidak digaji melalui anggaran APBN/APBD kita tidak masukan pendataan database tahun 2022 lalu,”ungkap Dedi saat ditemui diruang kerjannya.
Selain itu, Dedi juga menambahkan pendataan susulan untuk tenaga honorer khusus pegawai BLUD tetap akan ada sesuai dengan informasi yang diterima dari pihak Deputi Bidang SDM dan Aparatur KemenPan-RB. Dedi meminta agar tenaga honorer untuk tetap bersabar, pihaknya akan terus mengawal mereka. Pihaknya juga tengah berupaya berkoordinasi dengan BKN Pusat terkait persoalan ini.
“Solusi yang kami ajukan untuk Nakes BLUD ini, kami mengajak perwakilan mereka maksimal dua orang, kita bersama-sama ke BKN Pusat dan KemenPan-RB untuk menanyakan persoalan ini, Nakes tenaga honorer ini menerima, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita bersama-sama berangkat ke Jakarta,”pungkasnya.
Komentar