Kibar News, Bombana – Sebuah babak baru telah dimulai di Kabupaten Bombana. serah terima jabatan (sertijab) Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2030 berlangsung megah di Gedung Tanduale, menandai dimulainya kepemimpinan Ir. H. Burhanuddin, M.Si, dan Ahmad Yani, S.Pd., M.Si, Selasa (04/03/2025),
Kehadiran pemimpin baru ini disambut dengan antusias oleh masyarakat saat mereka tiba di Wonua Bombana sehari sebelumnya, membawa harapan besar akan perubahan.
Namun, di tengah euforia pergantian kepemimpinan, ketidakhadiran Pejabat Bupati sebelumnya, Drs. Edy Suharmanto, M.Si, menjadi sorotan. Absennya beliau menimbulkan tanda tanya, terlebih dengan warisan permasalahan yang ditinggalkan, termasuk tanggungan utang puluhan miliar rupiah kepada kontraktor serta pekerja yang hingga kini belum terselesaikan.
Acara sertijab ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari Gubernur Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Kepala Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Ketua DPRD Bombana, Plh Sekda, Forkopimda, kepala OPD, para camat, hingga insan pers yang turut meliput momen bersejarah ini.
Dalam sambutannya yang penuh semangat, Bupati Burhanuddin menyerukan pentingnya kerja sama dan dedikasi seluruh elemen pemerintahan dalam membangun Bombana.
Ia meminta para pejabat, khususnya kepala dinas dan camat, untuk mengesampingkan pemikiran negatif dan menempatkan kepentingan masyarakat di atas segalanya.
“Mari kita satukan kembali pikiran-pikiran yang kemarin berbeda-beda menjadi satu kekuatan besar untuk membangun Bombana. Para Kadis, Camat, berhenti berpikir negatif tidak usah berpikir perihal mutasi, fokus saja bekerja. Apa yang kita perbuat hari ini, akan kita pertanggungjawabkan ke hadapan Allah,” tegasnya dengan penuh keyakinan.
Burhanuddin juga menegaskan bahwa mutasi jabatan bukanlah momok yang harus ditakuti. Ia menepis isu-isu liar pasca-Pilkada 2024 yang menyebut adanya perombakan jabatan karena alasan politis. Menurutnya, rotasi hanya akan dilakukan berdasarkan kinerja, bukan atas dasar kepentingan pribadi atau dendam politik.
“Saya bukan tipe pemimpin pendendam. Jangan menghukum diri sendiri dengan ketakutan yang berlebihan. Lakukan yang terbaik untuk masyarakat,” ujarnya dengan nada tegas.
Ia juga menyinggung fenomena saat Pilkada, di mana banyak pejabat yang berpura-pura tidak mengenalnya di ruang publik, menjaga jarak demi posisi mereka.
Namun, Burhanuddin menegaskan bahwa sebagai seorang pemimpin, ia akan tetap profesional dan mengutamakan pelayanan publik di atas kepentingan politik semata.
Lebih lanjut, Burhanuddin menegaskan bahwa jabatan dalam pemerintahan adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Ia meminta kepala OPD dan camat untuk bekerja secara optimal demi peningkatan kualitas pelayanan publik. Evaluasi kinerja akan dilakukan secara berkala untuk memastikan setiap pejabat bekerja sesuai dengan harapan masyarakat.
“Jika kinerjanya bagus, tidak ada alasan untuk diganti. Tapi jika tidak mampu bekerja dengan baik, maka pasti ada konsekuensi,” tambahnya.
Dengan sertijab ini, Kabupaten Bombana diharapkan memasuki era baru yang lebih maju, dengan pemerintahan yang lebih solid, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Semua mata kini tertuju pada langkah nyata yang akan diambil pemerintahan Burhanuddin-Ahmad Yani dalam mewujudkan Bombana yang lebih baik.
Komentar